Banjir Pabrik di Karawang

Industrialisasi modern ini telah membanjiri wilayah di Indonesia, bukan hanya wilayah kota-kota besar saja yang terkena padatnya industri, melainkan kota atau wilayah-wilayah pinggiran kota juga mulai dibanjiri oleh pabrik-pabrik. Jika di Daerah Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya yang juga sebagai ibu kota Provinsi adalah kota dengan industrialisasi paling banyak, kemudian di susul dengan Kota Gresik dan kota ataupun wilayah-wilayah pinggiran Surabaya lainnya seperti Pasuruan, Sidoarjo, dan Mojokerto.

Sama halnya dengan wilayah di Jawa Timur, Provinsi Jawa Barat yang letaknya sangat dekat dengan pusat industrialisasi yakni berada di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menyebabkan meluasnya industrialisasi hingga daerah Jawa Barat khususnya di Kabupaten Karawang. Investor yang menanam investasinya di Karawang menjadikan wilayah ini telah banyak dijumpai pabrik-pabrik yang berdiri kokoh, sehingga industrialisasi telah masuk dan menyebabkan banjir pabrik di Karawang.

Jarak antara Karawang dengan Kota Jakarta hanya 50 km dan juga didukung dengan adanya proyek pembangunan kereta cepat yang terbentang dari Jakarta hingga ke Karawang menjadikan banyaknya investor yang berdatangan ke daerah yang banyak dihuni oleh suku sunda ini. Karawang saat ini menjadi kota dengan industrialisasi terbesar di Indonesia, letaknya yang strategis dan berada diantara Jabodetabek (Jakarta,Bogor,Depok,Tangerang dan Bekasi).

Beberapa jenis pabrik di Karawang antara lain sebagai berikut :

  1. Pabrik tekstil
  2. Perusahaan properti
  3. Pabrik industri otomotif
  4. Pabrik plastik
  5. Pabrik makanan ringan dan sebagainya.

Julukan sebagai industri terbesar di Indonesia memang pantas di sandang oleh Kota Karawang. Upah Minimum Kerja di Karawang sendiri tercatat sangat fantastis hingga mengalahkan wilayah-wilayah disekitarnya, UMK Karawang pada tahun 2017 sendiri mencapai 3,6 jutaan dan meningkat tajam di tahun 2018 menjadi 3,9 juta. Maka dengan ini Karawang telah banyak didirikan perusahaan-perusahaan baik asing maupun lokal.

Beberpa perusahaan Asing yang menanamkan modal di Karawang diantaranya seperti Jepang, China dan masih banyak lagi. Namun, negara dengan penanaman modal paling banyak di Karawang yakni negara Jepang. Industrialisasi otomotif di Karawang di dominasi dari perusahaan Jepang yang melebarkan sayapnya hingga ke tanah pasundan ini.

Banyaknya perusahaan yang menanamkan modalnya di Karawang sehingga banjir pabrik di Karawang tidak bisa di elakkan. Namun dampaknya mampu dirasakan oleh masyarakat Karawang dan sekitarnya. Dimana saat ini sebagian besar masyarakat Karawang di dominasi sebagai pekerja pabrik. Meskipun sebagai pekerja pabrik, pendapatan penduduk Karawang meningkat dari sebelumnya.

Sebagai wilayah yang berdekatan dengan Ibu Kota Khusus Jakarta, perekonomian di Karawang telah melesat jauh bahkan Upah Minimum Kerjanya pun mengalahkan Kota nomor dua terbesar di Indonesia yakni Kota Surabaya yang hanya mencapai 3,8 juta. Meskipun perekonomian meningkat drastis serta pendapatan perkapita juga ikut naik, tentunya dengan banyaknya pabrik yang membanjiri Karawang juga membawa dampak negatif.

Dampak yang ditimbulkan dari banyaknya perusahaan yang ada di Karawang dapat memberikan efek negatif bagi pengusaha lokal untuk berkembang. Selain itu, adanya pembangunan akibat industrialisasi tentunya telah memakan lahan hijau sehingga menjadikan minimnya lahan hijau di Karawang. Alih fungsi lahan yang terjadi dapat menyebabkan rusaknya ekosistem lingkungan, maka dari itulah pemprov karawang mengizinkan pendirian makam San diego hills karena dapat menyerap air lebih banyak.

Belum lagi efek dari pabrik, seperti limbah pabrik apabila tidak disaring dengan benar akan mempengaruhi lingkungan sekitar. Terbukti bahwa dari tahun 2009 hingga 2015 kadar oksigen pada air sungai di Karawang menurun karena dampak aktivitas domestik ataupun aktivitas pabrik. Pembangunan ekonomi sudah seharusnya diimbangi dengan amdal yang detail sehingga semua itu dapat berkesinambungan tanpa merusak alam sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *